Rabu, 22 Oktober 2014

Menjaga hubungan baik dengan teman

Teman adalah seseorang yang bisa kita ajak saat senang, selalu menemani hari- hari kita, bahkan saat sedih pun, dengan adanya teman kita tidak akan merasa seorang diri. Teman adalah orang yang penting juga bagi kita. Dengan adanya teman, kita juga harus bisa menjaga hubungan baik kita dengan teman kita, jangan sampai hubungan pertemanan itu hancur .

Banyak kejadian yang menyebabkan hancurnya pertemanan, seperti perbedaan prinsip yang terlalu keras, sifat dan kelakuan yang keterlaluan, bahkan ada pertemanan yang pecah hanya karena memperebutkan cinta yang sama. Yah, hal ini banyak terjadi di dunia para remaja saat ini, banyak remaja yang menjalin pertemanan dan juga persahabatan dengan baik, namun banyak juga di antara mereka yang menghancurkan persahabatannya dan pertemanannya sendiri hanya karena cinta. Sungguh memprihatinkan, inilah tantangan untuk para remaja agar tidak terlalu ambisius dalam soal percintaan. Bukankah masa remaja itu lebih efektif bila digunakan untuk menuntut ilmu dan juga memberikan kebanggaan pada orang tua dan guru dengan prestasi yang kita miliki ?

Menjaga hubungan pertemanan agar tetap baik itu tidak lah semudah yang kita lihat, banyak tantangan yang harus kita lewati untuk tetap mempertahankan pertemanan kita. Tentu kunci yang paling penting dalam hubungan adalah kepercayaan. Dalam hubungan apapun, baik keluarga, teman, sahabat bahkan dalam cinta pun, kepercayaan adalah kunci utama suatu hubungan yang baik.
Dengan adanya kepercayaan dan dengan mempercayakan sesuatu hal pada orang yang kita kenal dekat, hal itu juga bisa menjaga hubungan ini. Seorang teman yang baik, pasti akan percaya jika kita adalah temannya, yang tidak akan menghianatinya, maka itu, kepercayaan hadir tidak hanya di satu pihak tapi di semua pihak. Hubungan tidak akan berjalan baik dan lancar, jika dalam pertemanan, 
hanya satu orang yang mempercayai temannya, tapi temannya tersebut tidak mempercayai orang itu.

 Hubungan akan berubah menjadi parasit, dan lama kelamaan pertemanan itu pun memudar.
Maka dari itu, sejak remaja, saat masa- masa pertemanan dan persahabatan menjadi kuat di antara remaja, mereka harus bisa memanfaatkan situasi ini untuk menjalin hubungan yang tetap baik, sampai nanti, bahkan sampai ketika mereka berpisah, pertemanan mereka haruslah tetap terjalin dengan baik.

Selasa, 21 Oktober 2014

Pengaruh negatif dan positif lingkungan terhadap perilaku remaja

Lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap kepribadian seorang remaja, tentu saja karena ini merupakan hubungan langsung yang mempengaruhi perilaku seorang remaja. Lingkungan yang paling berhubungan dengan kondisi remaja adalah lingkungan dimana dia tinggal dan bersosialisasi. Tentunya lingkungan di sekitar rumah dan juga sekolahnya. Lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang berperan langsung terhadap kondisi remaja saat ini.

Lingkungan di sekolahnya adalah tempat sehari- hari dimana dia bersosialisasi bersama teman- temannya, tentunya juga dengan pergaulan yang baik dan buruk. Berada di sisi dan bergaul langsung dengan teman- teman sekolahnya merupakan cara terbaik seorang remaja berkomunikasi, pergaulan mereka pun tentunya di penuhi dengan pergaulan yang negatif dan juga pergaulan yang positif.
Salah satu pergaulan positif adalah mereka bisa belajar dan berbagi cerita bersama, tentunya ini akan meningkatkan rasa pertemanan dan juga persaudaraan mereka. Ada kalanya remaja untuk saling berbagi curahan hati, hal ini juga bisa membuat mereka lebih berpikir positif dan juga belajar untuk memberi dan menerima saran dari temannya yang tentu saja dalam hal yang positif.


Pergaulan di lingkungan sekolah juga tidak selamanya positif, dalam hal negatif, misalnya ada beberapa teman yang sering datang terlambat, tidak mentaati peraturan di sekolah mereka, tidak mengerjakan tugas mereka, dalam hal ujian mereka juga tidak jujur, dan bahkan sampai terjadi perkelahian antar teman di sekolahnya. Hal- hal negatif seperti ini bisa saja menular pada teman- temannya yang lain, dampak negatif yang buruk, yang terkadang ada satu dua remaja yang membawa dampak buruk ini dari luar dan menyebarkan di sekolah. Banyak yang terbawa pergaulan negatif dikarenakan mereka terlalu sering bersama dan bergaul dalam hal tidak baik.

Selain lingkungan sekolah, lingkungan rumah juga berpengaruh sangat pada kepribadian seorang remaja. Keluarga yang harmonis, saling menyayangi, membantu satu sama lain dan mementingkan kepentingan orang lain bisa membawa hal positif bagi perilaku remaja. Sebaliknya juga jika suasana di rumah begitu runyam, seringnya terjadi pertengkaran antara orang tua atau bahkan antara sodara mereka sendiri, terkadang hal ini malah membuat remaja menjadi stres dan akhirnya tidak betah di rumah.. jika seorang remmaja sudah tidak betah tinggal di rumah, tentu dia akan berkeliaran ke tempat dimana teman- temannya berkumpul.


Saran positif yang diberikan temannya tentu akan sedikit demi sedikit merubah perilakunya, namun jika temannya malah memprovokasinya, yang dikhawatirkan adalah remaja itu lari ke dalam dunia gelap yang menghancurkan masa depannya sendiri. Jangan sampai hal ini terjadi, remaja yang masih dalam masa perkembangan dan juga masa emosi yang tidak stabil, maka orang dewasa harus lebih mementingkannya dan memberi perhatian lebih pada mereka.


Bahaya Merokok Untuk Kesehatan

Rokok tentu sudah tidak asing lagi untuk kita. Sekarang ini sudah banyak orang yang mengetahui bahwa rokok itu berbahaya bagi kesehatan, namun mengapa masih banyak saja orang yang merokok ? tentu hal ini bukanlah hal mudah, dibutuhkan kesadaran dari masing- masing orang untuk berhenti merokok. Merokok tentu bisa menimbulkan banyak penyakit yang membuat tubuh kita semakin rusak.

Dampak dari merokok biasanya memang tidak terasa saat itu juga, namun beberapa tahun ke depan, akan terasa efek samping dari merokok tersebut, banyak yang mengalami sakit jantung, paru- paru , gangguan tenggorokan dan pernapasan dan lain- lainnya. Ini menandakan rokok itu merupakan racun untuk tubuh kita. Setiap batang rokok itu bisa menimbulkan berkali- kali lipat racun yang bisa membuat tubuh seseorang rusak.



Kesadara bahaya nya rokok memang harus diterapkan sedari dini. Sekarang juga sudah banyak program untuk menerapkan betapa bahayanya rokok untuk kesehatan kita. Dengan kita setiap hari merokok maka saat itu pula kita setiap hari meracuni tubuh kita dengan rokok. Di jaman sekarang tidak hanya orang dewasa yang merokok, bahkan remaja pelajar pun sudah banyak yang merokok. Hal ini sangat di sayangkan dan sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak prihatin, calon penerus generasi bangsa kita, jatuh ke dalam pergaulan tidak baik yang membuat mereka meracuni diri mereka sendiri.

Banyak orang di hari tua nya mengalami banyak gangguan kesehatan dan penyakit, salah satu akibatnya adalah dari merokok. Namun mengapa tetap banyak orang yang merokok? Tentu ini bukan masalah mudah, menerapkan kesadaran untuk setiap orang itu membutuhkan waktu yang lama, bahkan ada yang harus sakit terlebih dahulu, baru seseorang itu berhenti merokok. Tentu saja kita semua tidak mengharapkan hal itu, lebih baik mencegah daripada mengobati. Lebih baik kita menghentikan untuk terus menghisap rokok sedari kita masih muda, daripada kita harus berhenti merokok saat kita sudah merasakan akibatnya.

Rokok mengandung zat- zat yang membuat seseorang itu kecanduan, maka dari itu bagi yang tidak merokok pun disarankan agar tidak coba- coba untuk menghisap rokok. Selain memberikan racun pada tubuh kita sendiri, rokok juga membuat seseorang gampang stres, karena sudah kecanduan, satu hari tanpa rokok, orang tersebut akan kehilangan kestabilan emosinya. Tentu hal ini tidak baik, karena selain mengalami masalah pada kesehatan kita, bisa bertambah dengan masalah pada kepribadian kita.

Batasi Tayangan TV Yang Tidak Baik Untuk Anak- anak

Televisi merupakan salah satu media elektronik yang sangat pesat, dan kini hampir semua orang di setiap rumah, mereka mempunyai dan menonton televisi. Tahukah anda dampak negatif tayangan tv terhadap anak- anak? Untuk para orang tua tentu sudah sering mendengar hal ini. Banyak anak- anak kita yang tanpa sepengetahuan kita malah menonton acara atau tayangan tv yang tidak baik untuk mereka tonton.

Anak- anak di bawah umur 10 tahun saja banyak yang sudah menonton tayangan yang tidak baik, saat orang tua mereka tidak ada, banyak anak yang penasaran dan akhirnya menonton tayangan tersebut diam- diam. Ini merupakan hal sangat tidak baik dan dampak negatifnya pun besar, jika tidak di atasi dari dini, anak ini akan terus kecanduan tayangan di televisi, bahkan jika anak- anak menonton salah satu adegan di televisi, mereka cenderung untuk melakukannya dan mempraktekkannya pada teman- teman mereka. Rasa penasaran anak yang semakin tinggi, membuat sang anak terus berusaha untuk menonton tayangan tersebut bagaimana pun caranya.

Malah anak- anak tk sekarang pun sekali melihat tayangan yang tidak baik di televisi, mereka malah menirukannya, seperti acara dangdut di televisi, adegan perkelahian , sampai adegan percintaan pun mereka cenderung untuk menirunya. Inilah yang paling membuat televisi itu tidak boleh di tonton oleh anak seorang diri. Meskipun di temani orang dewasa pun, tayangan di televisi tetap harus di pilih. Tentu tayangan yang mendidik, tayangan yang memang khusus untuk anak- anak. Di jaman sekarang memang tayangan untuk anak- anak sudah jarang, kebanyak stasiun televisi sekarang malah menayangkan sinetron yang tidak mendidik sama sekali.

Karena itulah sebagai orang tua, kita harus pintar- pintar untuk memperhatikan anak- anak kita. Kemana pun anak kita pergi, kita harus mengawasi nya, tayangan di televisi pun harus kita batasi, salah satu cara dengan tidak terlalu sering menghidupkan televisi, kita juga harus dibiasakan tidak menonton tayangan yang ingin kita tonton di depan anak- anak kita. Hal ini juga malah membuat sang anak untuk meniru orang tuanya.

Pengaruh Negatif Sinetron Terhadap Pelajar

Sekarang ini banyak sinetron yang tayang di televisi dengan beragam cerita. Dan kebanyakan hampir semua sinetron itu bercerita tentang percintaan. Bahkan ada sinetron yang diperankan oleh remaja – remaja smp namun dengan tema percintaan yang sama. Sinetron sebenarnya merupakan tayangan yang seharusnya tidak di tonton oleh anak- anak dan remaja. Sinetron ini dapat mengakibatkan dampak buruk dan dampak negatif terhadap sikap dan perkembangan anak dan remaja

Banyak sinetron yang bertema anak sekolah, mau sd, smp sampai sma, dan dengan cerita yang sama pada intinya yaitu cerita percintaan. Namun tahukah anda? Sinetron tentang anak sekolah yang bertema percintaan itu dan juga kehidupan remaja, dapat memberikan dampak dan pengaruh buruk dan negatif untuk keseharian seorang pelajar.

Sekarang ini sudah banyak terlihat oleh kita semua dampak dari sinetron untuk kehidupan remaja dan anak sekolah, di mulai dari cara berpakaian mereka. Banyak dari pelajar yang meniru gaya berpakaian para artis di sinetron kesayangan mereka, bahkan sampai seragam pun ada yang mereka rubah, seperti memendekkan rok nya, menggunakan asesoris yang berlebihan bahkan sampai tas sekolah pun terlihat seperti tas- tas yang sedang tren di kalangan artis remaja.

Dampak negatif sinetron yang lain juga, membuat para remaja malas untuk belajar, menonton banyak sinetron itu malah membuat para remaja memimpikan kehidupan yang ada di sinetron itu menjadi kenyataan di kehidupan mereka. Mereka juga malah cenderung meniru perilaku remaja yang ada di sinetron tersebut, seperti gaya rambut, gaya berpakaian, bahkan sampai gaya berbicara mereka, mereka lakukan itu semua demi mendapatkan keinginan agar terlihat mirip dengan idola artis mereka di sinetron tersebut.

Tentu hal ini jika di biarkan akan malah menjadi semakin tidak baik, dan akan semakin meluas dampak negatifnya. Sebagai orang tua dan guru, kita harus sama- sama memperhatikan anak- anak dan remaja jaman sekarang, kita harus memperhatikan apa saja yang sering menjadi tontonan mereka di televisi dan sebisa mungkin kita berusaha untuk mengurangi kebiasaan anak kita yang sering menonton sinetron tersebut. Biasakan lah anak kita untuk menonton tayangan yang berkualitas dan mendidik serta aman bagi anak- anak kita.

Rabu, 08 Oktober 2014

Perubahan perilaku masyarakat

Perilaku manusia adalah sekumpulan bentuk perilaku manusia yang dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, genetika dan lain- lainnya.
Perilaku manusia sendiri dibedakan menjadi beberapa macam, perilaku yang wajar, perilaku yang dapat diterima, perilaku yang aneh dan bahkan perilaku yang menyimpang.

Dalam kehidupan sehari- hari, manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa  hidup sendiri. Manusia saling membutuhkan satu sama lainnya. Dalam perilaku manusia, hal itu juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan dan sikap masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Perilaku setiap orang pastilah berbeda- beda, bahkan dalam satu rumah pun, terdapat bermacam- macam perilaku yang berbeda.




Dalam hal ini ketika seseorang bergaul dengan teman – temannya, maka dia pun akan melihat bagaimana perilaku teman –temannya itu. Dia bisa melihat perilaku yang wajar, yang buruk, yang baik atau bahkan perilaku yang dianggapnya aneh. Seseorang bisa saja merubah atau bahkan berubah perilakunya karena faktor tersebut. Karena melihat teman- temannya yang lebih modern , biasanya dia yang ikut bergaul dengan teman- temannya tersebut cenderung untuk ikut merubah perilakunya juga.

Hal positif jika seseorang berubah perilaku atau kepribadiannya karena teman- temannya, misalnya yang tadinya malas belajar, karena setiap hari bersama teman- temannya yang rajin belajar maka dia pun merubah perilakunya menjadi lebih baik, menjadi rajin belajar dan dapat mengatur waktunya dengan sebaik- baik mungkin.



Naun tak jarang terdapat juga perilaku manusia yang buruk atau negatif, hal ini juga bisa disebabkan oleh faktor di atas, misalnya pergaulan dengan teman –temannya. Jika teman – temannya terbiasa berbuat kasar dan berperilaku buruk, maka dia yang setiap harinya bertemu bahkan berkumpul bersama teman- temannya pun akan ikut terbawa menjadi perilaku yang buruk, bahkan lebih buruknya lagi, dia bisa membuat dirinya berperilaku menyimpang.

Pergaulan di masyarakat yang luas ini sangat berperan penting terhdapa perilaku seseorang, dia akan merubah perilakunya sendiri secara sengaja, atau bahkan ada juga yang tidak menyadarinya bahwa perilakunya itu telah berubah. Lingkungan sekitar dia tinggal sehari –hari, akan menjadi poin pertama dia mendapatkan perilaku yang positif maupun negatif.

Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan karakter anak

Lingkungan sangatlah berpengaruh besar terhadap karakter dan kepribadian anak. Jika lingkungan itu baik, maka kepribadian dan karakter anak pun akan terbawa baik, jika lingkungan itu buruk, maka sebaliknya, karakter dan kepribadian anak pun akan menjadi buruk. Lingkungan disni merupakan lingkungan di sekitar anak itu sendiri, mau lingkungan sekitar rumah, sekolah atau tempat lainnya. Maka untuk para orang tua haruslah bisa memilih lingkungan yang baik untuk perkembangan karakter dan kepribadian anak anda. Jangan sampai memilih.

Sebagai mahluk sosial, sedari dini anak memang harus diajarkan untuk bisa bergaul di lingkungan sekitarnya, namun lingkungan sekitarnya itu ada yang baik dan ada yag buruk, karena anak itu sendiri tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, maka tugas orang tua lah untuk mengarahkan anak menuju lingkungan yang baik. Orang tua juga harus mau terjun ke lingkungan sekitar anak untuk melihat langsung apakah lingkungan di sekitarnya baik atau buruk.




Oleh karena itu, sudah menjadi tugas utama seorang pendidik untuk menciptakan atau menyediakan lingkungan yang positif agar dapat menunjang perkembangan si anak dan berusaha untuk mengawasi dan menghindarkan pengaruh faktor lingkungan yang negatif yang dapat menghambat dan merusak perkembangan sang anak.

Pertama : lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarkat adalah lingkungan sosial yang lebih luas dan sangat berpengaruh besar terhadap anak.sebagai orang tua, anak sedari kecil memang harus dibiasakan untuk bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan masyarakat juga bisa membuat karakter anak dan kepribadian anak yang berbeda- beda. Contohnya, anak yang tumbuh dan dibesarkan di lingkungan tentara, anak itu cenderung pemberani  dan keras karena orang tuanya yang seorang tentara. Ia bahkan bisa bertindak semaunya terhadapa teman- temannya. Begitu pula anak yang tumbuh dan dibesarkan di lingkungan perumahan elit, masyarakat yang cenderung hidup individu atau masing- masing membuat kepribadian anak itu pun berubah sesuai dengan lingkungannya.

Anak- anak yang dibesarkan di perkampungan, yang terdapat masjid dan ramah tamah warga yang masih terjaga, akan membuat kepribadian anak itu menurut pada lingkungannya, anak itu akan sering pergi ke masjid bersama teman- temannya, melakukan kegiatan –kegiatan warga bersama masyarkat lainnya.

Untuk itu sebagai orang tua hal ini juga penting itu masa depan anak kelak, anda harus pandai dalam memilih lingkungan tempat tinggal anda dan anak anda nanti.






Kedua : lingkungan sekolah
Sama halnya seperti lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga, tentu saja jika anak Anda sudah pada masa sekolah. Oleh karena itu, Anda harus benar-benar jeli dalam memilih tempat sekolah untuk Anak. Jangan gegabah atau asal-asalan. Bagaimanapun, lingkungan sekolah akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak Anda.



Fungsi Manajemen Usaha

Dalam mengelola badan usaha, para manajer melakukan fungsi manajemen. Berikut beberapa fungsi manajemen yaitu :

1.    Perencanaan (planning)
Merupakan fungsi terpenting dari fungsi manajemen sehingga harus dilakukan terlebih dahulu sebelum fungsi- fungsi manajemen lainnya. Dalam perencanaan, dilakukan pengambilan keputusan mengenai :
a)    Apa yang akan dikerjakan
b)    Bagaimana pembagian kerjanya
c)    Kapan mengerjakannya
d)    Siapa yang mengerjakannya
Mengapa perencanaan penting bagi setiap usaha? Hal ini dikarenakan perencanaan merupakan persiapan bagi badan usaha untuk menghadapi kondisi bisnis di masa depan. Masa depan tidak dapat dipastikan dan akan selalu berubah- ubah. Untuk dapat mengantisipasi perubahan- perubahan tersebut, salah satunya dengan membuat perencanaan. Dikenal dengan 4 rencana yaitu :
a)    Perencanaan strategis : rencana yang menggambarkan titik berat bisnis utama perusahaan untuk jangka panjang
b)    Perencanaan taktis : rencana yang memiliki rencana skala kecil, misal untuk jangka waktu satu atau dua bulan
c)    Perencanaan operasional : rencana mengenai cara- cara melaksanakan kegiatan tentunya supaya berjalan efektif dan efisien
d)    Perencanaan darurat : rencana alternatif yang dikembangkan untuk menghadapi berbagai perubahan kondisi bisnis dan berbagai masalah yang mungkin terjadi

2.    Pengorganisasian
Fungsinya adalah untuk kegiatan pengaturan para karyawan dan sumber- sumber  lain dengan cara yang konsisten agar semua pekerjaan yang dilakukan terarah pada suatu tujuan. Untuk itu dalam pengorganisasian harus dibuat suatu struktur tugas dan wewenang demi mempermudah tercapainya hasil yang telah direncanakan. Dengan demikian fungsi pengorganisasian menjembatani antara kegiatan perencanaan dan pelaksanaannya.

3.    Kepemimpinan
Baik buruknya kinerja karyawan dipengaruhi oleh cara manajer memimpin karyawannya. Oleh karena itu dalam memimpin harus dilakukan secara konsisten sejalan dengan rencana strategi perusahaan. Memimpin tidak hanya memberikan perintah penyelesaian suatu tugas, melainkan harus dibarengi dengan pemberian insentif agar tugas dapat diselesaikan dengan baik dan benar

4.    Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para manajer dalam mengawasi dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai. Jadi melalui fungsi pengawasan dapat diukur seberapa besar hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan hasil yang telah direncanakan. Dalam melakukan evaluasi tugas, para manajer dapat mengukur kinerja karyawan dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan. Standar dapat pula diterapkan pada jumlah produksi, jumlah biaya, jumlah keuntungan, dan jumlah penjualan. Standar dapat pula diterapkan pada jumlah produksi untuk mendeteksi dan mengetahui kekurangan sehingga manajer dapat segera melakukan tindakan koreksi. Dengan demikian fungsi pengawasan dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian

1.    Warisan biologi (pembawaan)
Warisan biologis ini bersifat unik karena tidak seorang pun di dunia ini memiliki ciri- ciri fisik dan psikis yang sama. Pada beberapa hal warisan biologis memang lebih penting daripada faktor lingkungan. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa IQ anak angkat ternyata lebih mirip denga IQ orang tua kandungnya daripada orang tua angkatnya. Meskipun perbedaan IQ lebih banyak ditentukan oleh keturunan, tetapi perbedaan lainnya ditentukan oleh lingkungan.



2.    Lingkungan fisik
Perilaku manusia berhubungan dengan iklim dan lingkunagna geografi. Perbedaan perilaku kelompok sosial lebih banyak disebabkan oleh perbedaan iklim, geografi dan lingkungan alam lainnya. Teori tersebut sesuai dengan kerangka etnosentris karena pengaruh geografi memberikan keterangan yang cukup objektif terhadap sifat- sifat manusia. Jadi lingkungan fisik cenderung mempengaruhi kepribadian seseorang.



3.    Lingkungan budaya
Setiap kelompok masyarakat mewariskan kebudayaannya kepada anggotanya. Akibatnya timbul konfigurasi kepribadian yang khas dari anggota kelompok tersebut. Itulah sebabnya setiap kelompok masyarakat tidak sama kepribadiannya. Sebabnya kepribadian erat kaitannya dengan lingkungan sosial budaya yang mempengaruhinya. Sebagai contoh kepribadian bangsa Indonesia tidak sama dengan kepribadian bangsa- bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia dikenal mempunyai ciri- ciri kepribadian yang bersifat kekeluargaan, gotong royong, ramah tamah, toleran dan sebagainya.

4.    Pengalaman kelompok
Pengalaman kelompok sangat penting untuk di tiru oleh seseorang. Kelompok semacam itu disebut kelompok referens. Pada awalnya keluarga adalah kelompok yang terpenting, karena merupakan satu – satunya kelompok sosial yang dimiliki oleh bayi selama masa- masa yang paling peka. Kepribadian individu dibentuk pada tahun- tahun pertama dalam lingkungan keluarganya. Beberapa waktu kemudian kelompok sebaya atau sepermainan yaitu kelompok yang sama usianya dan kedudukannya menjadi penting sebagai suatu kelompok referens. Kegagalan untuk mendapatkan pengakuan sosial dalam kelompok sepermainan seringkali diikuti oleh pola penolakan sosial.



5.    Pengalaman pribadi yang unik
Apa sebabnya anak- anak yang dibesarkan dalam keluarga yang sama namun memiliki kepribadian yang berbeda ? sebabnya karena mereka tidak mendapatkan pengalaman yang benar- benar persis sama. Orang tua biasanya tidak memperlakukan anak- anaknya dengan cara yang persis sama. Pengalaman pribadi dalam keluarga ini kemudian diperluas di lingkungan sekolah dan teman- teman sepermainannya. Hal itu disebabkan anak- anak memiliki kelompok teman sebaya yang berbeda, guru- guru yang berbeda dan peristiwa yang berbeda lainnya pula.

Selasa, 07 Oktober 2014

Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian

1.    Pengertian sosialisasi

Sosialisasi adalah suatu proses mempelajari, menghayati dan menanamkan suatu nilai, norma, peran , pola perilaku yang diperlukan individu- individu untuk dapat berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan masyarakat. Contoh proses sosialisasi yang paling nata ialah anak sejak kecil diajari oleh orang tuanya tentang tata cara makan dan minum yang baik dan sopan, cara- cara berbicara, berpakaian , berlaku jujur dan lain- lainnya. Proses sosialisasi primer dilanjutkan dan diperluas di lingkungan masyarakat sehingga secara bertahap anak dapat membedakan mana yang benar dan yang salah.




2.    Media sosialisasi

a)    Keluarga
Keluarga merupakan media sosialisasi yang pertama dan utama dalam proses sosialisasi. Sikap orang tua yang selalu membatasi, otoriter ataupun over protektif akan menyebabkan anak- anaknya tidak terlatih hidup mandiri. Lingkungan  kaluarga yang demikian berpengaruh negatif terhadap kepribadian anak itu sendiri. Dari data penelitian sosiologi diketahui bahwa anak – anak yang berkepribadian menyimpang umumnya berasal dari keluarga- keluarga yang tidak harmonis.




3.    Teman sepermainan
Teman sepermainan atau teman sebaya juga merupakan media sosialisasi yang cukup berpengaruh terhadap proses pembentukan kepribadian. Anak- anak yang suka diperas, diperlakukan  tidak adil, sering dipersalahkan dan dikucilkan oleh teman- temannya cenderung hidupnya tertekan dan tidak aaman. Pergaulan yang tidak menyenangkan tersebut akan membuat anak- anak itu menjadi penaku, pemalu dan rendah diri.
Para remaja yang terpengaruh pergaulan negatif biasanya mengembangkan kepribadian yang menyimpang. Apabila kepribadian remaja sudah rusak akibat pergaulan negatif, maka untuk memperbaikinya tidaklah mudah. Dengan demikian lingkungan pergaulan sangat berpengaruh dalam proses sosialisasi pembentukan  kepribadian. Oleh karena itu kita perlu selektif dalam bergaul atau memilih teman agar tidak terpengaruh oleh pergaulan yang buruk di masyarakat.

4.    Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan media sosialisasi sekunder yang penting dalam pembentukan kepribadian. Suasana pendidikan formal yang kurang kondusif, seperti kurikulum dan mata pelajaran yang terlalu banyak, pemilihan jurusan atau program pendidikan yang tidak tepat, kepribadian dan cara guru mengajar yang kurang bijaksana, otoriter, gaya mengajar guru yang membosankan serta sarana dan prasarana belajar yang kurang memadai. Oleh karena itu perlu diciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan menyenangkan.

5.    Tempat pekerjaan
Merupakan media sosialisasi  yang tidak kalah penting dalam proses pembentukan kepribadian. Suasana di tempat kerja, jenis dan beban pekerjaan, jabatan dan gaji atau upah yang kurang kondusif, seringkali menjadi faktor penyebab timbulnya kekecewaan, ketidakpuasan atau stress pada para pekerja.

6.    Masyarakat umum
Merupakan media sosialisasi sekunder yang cukup dominan pengaruhnya terhadap proses pembentukan kepribadian. Nila- nilai dan norma- norma yang berlaku di masyarakat begitu banyak dan bervariasi, sehingga seringkali membingungkan warga masyarakat. Norma- norma seperti adat kebiasaa, tata krama pergaulan, norma agama, norma hukum, perundang- undangan, kebijakan pemerintah, semua itu cukup berpengaruh terhadap proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian masyarakat.