Selasa, 07 Oktober 2014

Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian

1.    Pengertian sosialisasi

Sosialisasi adalah suatu proses mempelajari, menghayati dan menanamkan suatu nilai, norma, peran , pola perilaku yang diperlukan individu- individu untuk dapat berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan masyarakat. Contoh proses sosialisasi yang paling nata ialah anak sejak kecil diajari oleh orang tuanya tentang tata cara makan dan minum yang baik dan sopan, cara- cara berbicara, berpakaian , berlaku jujur dan lain- lainnya. Proses sosialisasi primer dilanjutkan dan diperluas di lingkungan masyarakat sehingga secara bertahap anak dapat membedakan mana yang benar dan yang salah.




2.    Media sosialisasi

a)    Keluarga
Keluarga merupakan media sosialisasi yang pertama dan utama dalam proses sosialisasi. Sikap orang tua yang selalu membatasi, otoriter ataupun over protektif akan menyebabkan anak- anaknya tidak terlatih hidup mandiri. Lingkungan  kaluarga yang demikian berpengaruh negatif terhadap kepribadian anak itu sendiri. Dari data penelitian sosiologi diketahui bahwa anak – anak yang berkepribadian menyimpang umumnya berasal dari keluarga- keluarga yang tidak harmonis.




3.    Teman sepermainan
Teman sepermainan atau teman sebaya juga merupakan media sosialisasi yang cukup berpengaruh terhadap proses pembentukan kepribadian. Anak- anak yang suka diperas, diperlakukan  tidak adil, sering dipersalahkan dan dikucilkan oleh teman- temannya cenderung hidupnya tertekan dan tidak aaman. Pergaulan yang tidak menyenangkan tersebut akan membuat anak- anak itu menjadi penaku, pemalu dan rendah diri.
Para remaja yang terpengaruh pergaulan negatif biasanya mengembangkan kepribadian yang menyimpang. Apabila kepribadian remaja sudah rusak akibat pergaulan negatif, maka untuk memperbaikinya tidaklah mudah. Dengan demikian lingkungan pergaulan sangat berpengaruh dalam proses sosialisasi pembentukan  kepribadian. Oleh karena itu kita perlu selektif dalam bergaul atau memilih teman agar tidak terpengaruh oleh pergaulan yang buruk di masyarakat.

4.    Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan media sosialisasi sekunder yang penting dalam pembentukan kepribadian. Suasana pendidikan formal yang kurang kondusif, seperti kurikulum dan mata pelajaran yang terlalu banyak, pemilihan jurusan atau program pendidikan yang tidak tepat, kepribadian dan cara guru mengajar yang kurang bijaksana, otoriter, gaya mengajar guru yang membosankan serta sarana dan prasarana belajar yang kurang memadai. Oleh karena itu perlu diciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan menyenangkan.

5.    Tempat pekerjaan
Merupakan media sosialisasi  yang tidak kalah penting dalam proses pembentukan kepribadian. Suasana di tempat kerja, jenis dan beban pekerjaan, jabatan dan gaji atau upah yang kurang kondusif, seringkali menjadi faktor penyebab timbulnya kekecewaan, ketidakpuasan atau stress pada para pekerja.

6.    Masyarakat umum
Merupakan media sosialisasi sekunder yang cukup dominan pengaruhnya terhadap proses pembentukan kepribadian. Nila- nilai dan norma- norma yang berlaku di masyarakat begitu banyak dan bervariasi, sehingga seringkali membingungkan warga masyarakat. Norma- norma seperti adat kebiasaa, tata krama pergaulan, norma agama, norma hukum, perundang- undangan, kebijakan pemerintah, semua itu cukup berpengaruh terhadap proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar